[unsoed.ac.id, Sen, 20/07/20] Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi tantangan sekaligus kebutuhan termasuk dalam melakukan penyuluhan pertanian, supaya informasi dapat diberikan, dikreasikan, dibuat dan dikembangkan untuk pengembangan mayarakat. Dalam rangka pengembangan akademik dan promosi Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Pascasarjana Unsoed menyelenggarakan Website Seminar (Webinar) pada hari kamis, 9 Juli 2020, pukul 09.00 sampai dengan 13.00 dengan menggunakan media Zoom meetings dan Live streaming di Youtube dengan tema “Penerapan teknologi informasi untuk efektivitas penyuluhan pembangunan”.
Kegiatan dipandu oleh Ketua Program Studi Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Moh. Sugiarto, Ph.D yang mengatakan bahwa Webinar sebagai bentuk kerasi dan inovasi media baru dalam pengembangan akademik dan metode penyuluhan yang eksis untuk menyikapi kondisi serta situasi di tengah Pandemik Covid 19.
Kegiatan Webinar dibuka secara resmi dengan sambukan Direktur Pascasarjana Unsoed Dr. Ahmad Iqbal, M.Si yang mengatakan bahwa kegiatan Webinar ini merupakan implementasi dari Visi Pascasarjana Unsoed yaitu unggul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dengan menghasilkan karya ilmiah dan inovasi untuk pembangunan pedesaan di tingkat internasional pada tahun 2034. “Salah satu misinya untuk membangun ekosistem yang kondusif dan inklusif, serta atmosfer akademik yang kuat untuk menumbuhkkan kreatifitas dan inovasi serta entrepreneurship dalam memperkuat pembangunan pedesaan”, ungkapnya.
Hadir tiga narasumber, yaitu Dr. Nurul Hidayat yang menyampaikan bahwa media sosial dapat dimanfaatkan untuk medesain yang menarik dan efektif untuk penyuluhan yang harus diberikan pelatihan serta pendampingan bagi para penyuluh dan masyarakat secara berkesinambungan.
Narsumber kedua Dr. Ika Yuliasari menegaskan bahwa strategi komunikasi inovasi dalam penyuluhan tetap tidak boleh menghilangkan kearifan lokal (local widom) masyarakat desa baik bahasa dan budaya. “Media inovasi dalam komunikasi dalam hal ini pada penyuluhan justru harus dapat mendukung dalam melestarikan dan mengembangkan serta memperkenalkan ciri khas atau keunggulan ke publik”, jelasnya.
Sedangkan narasumber ketiga Dr. Adhi Iman Sulaiman menyatakan penyuluhan sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat dapat membentuk komunitas digital atau jurnalis warga (citizen journalism) khususnya di kalangan generasi petani dan umumnya generasi muda di desa. Mengimplementasikan program pemberdayaan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan digitalisasi pembangunan pertanian kepada generasi muda sehingga mengetahui fungsi dan manfaat, serta terampil menggunakan media digital untuk mencari, memproduksi, promosi, pemasaran dan mempublikasi berbagai informasi keunggulan, ciri khas serta keistimewaan potensi desa dan produk pertanian. “Media digital yang dimaksud berupa membuat dan mengelola website, blog, online shop Instagram dan Facebook, serta market place untuk mempublikasikan, mempromosikan dan memasarkan potensi dan ciri khas wisata desa, produk pertanian dan kewirausahaan”, urainya.
Webinar semakin menarik dengan sesi tanya jawab dan diskusi dari partisipan yang ikut serta dalam Webinar sejumlah 270 dari berbagai unsur mulai dari akademisi, aktivis dan praktisi pembangunan desa, penyuluh, emerintah daerah dan kalangan mahasiswa dari Aceh sampai Menado serta lombok. Bahkan beberapa partisipan mengusulkan kegiatan Webinar seperti ini dapat rutin diselenggarakan Unsoed sebagai bentuk media pendidikan dan penyuluhan masyarakat yang sangat bermanfaat.
Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!
Sumber : http://unsoed.ac.id