[unsoed.ac.id, 21/02/17] Mulai Tahun 2017, pemerintah melalui Kementerian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi, telah mengeluarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor. Dalam aturan terbaru ini menjelaskan terkait persyaratan pemberian tunjangan profesi dosen untuk jabatan lektor kepala dan tunjangan kehormatan profesor. Dan pada Bulan November 2017 akan dilakukan evaluasi pemberian tunjangan dengan mempertimbangkan karya ilmiah sejak 2015. Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri juga wajib memberikan pelaporan kelayakan pemenuhan persyaratan pemberian tunjangan kepada Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti.
Menyambut hal tersebut, Program Studi Magister Ilmu Administrasi (MIA) FISIP Unsoed menyelenggarakan Lokakarya Penulisan Jurnal Internasional. Acara yang digelar pada Jum’at (17/02), menghadirkan narasumber Bevaola Kusumasari Ph.D (Vice Editor in Chief JSP-UGM). Hadir dalam lokakarya ini dosen di lingkungan FISIP Unsoed dan dosen dari Universitas Diponegoro Semarang serta Mahasiswa dari Magister Ilmu Administrasi FISIP Unsoed.
Dalam pembukaannya, Kaprodi MIA Dr. Slamet Rosyadi, M.Si, menyampaikan bahwa pelaksanaan lokakarya pelatihan Penulisan Jurnal Internasional ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang seluk beluk penulisan karya ilmiah, khususnya jurnal internasional yang terindeks di Scopus dan dapat meningkatkan kemampuan menulis pada Jurnal berskala internasional di kalangan dosen dan mahasiswa.
Dalam paparannya Bevaola menyampaikan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi adalah melalui peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi, terutama publikasi internasional. “Dalam membuat jurnal untuk dipublikasikan ke tingkat internasional memang membutuhkan waktu lama yakni kurang lebih dua tahun. Namun publikasi jurnal ke tingkat internasional sangat banyak manfaatnya”, jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, juga dikupas tentang metode dan teknik belajar menulis jurnal internasional. Narasumber juga berbagi pengalamannya hingga menjadi Vice Editor di Jurnal JSP-UGM. Disampaikan bahwa jurnal yang dipilih harus berdasarkan bacaan dalam studi literature yang dilakukan, berdasarkan rangking jurnal, indeks jurnal, topik riset , waktu dan biaya untuk publikasi. “Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah tentu harus ilmiah, tidak sama dengan bahasa dalam artikel umum. Namun yang tak kalah penting adalah orisinalitas tulisan, tema yang menarik, aktualitas informasi, serta harus memperhatikan sistematika penyusunannya”, jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa artikel ilmiah yang hendak dimuat dalam jurnal terakreditasi harus benar-benar dapat di pahami sebagai tulisan khusus, sekaligus mampu menunjukkan kelayakan untuk dimuat di dalam jurnal internasional.