[unsoed.ac.id, 12/9/14] Fakultas Biologi terus menunjukkan eksistensinya. Kali ini program S2 Ilmu Biologi bersiap menjadi yang terdepan di Asia dalam menjadikan Bioetika menjadi salah satu bidang peminatan. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan kerjasama dengan Master in Bioethics and Global Public Health (MBGPH) American University of Sovereign Nations (AUSN) Amerika Serikat pada 11 September lalu. Kesepakatan ditandatangai oleh ketua program studi S2 Biologi Romanus Edy P, S.Si., M.Sc. Ph.D. dan Prof. Darryl Macer, Ph.D. Hon.D. mewakili pihak MBGPH AUSN. Turut hadir dalam acara yang dihelat di Fakultas Biologi ini jajaran pengelola dan staf dosen program S2 Ilmu Biologi. Melalui nota kerjasama ini kedua belah sepakat untuk mewujudkan kerjasama internasional bergelar dalam skema Gelar Ganda Reguler (Double Degree). Selain itu kerjasama sebagai wujud implementasi strategi pengembangan untuk mencapai tujuan pengembangan sesuai dengan isu strategis yang telah ditetapkan Unsoed.
Ditemui usai kegiatan Ketua Program Studi S2 Ilmu Biologi Romanus Edy P, Ph.D., mengemukakan bahwa Pemilihan Bioetik sebagai salah satu bidang peminatan di PS S2 Biologi Unsoed untuk kerjasama internasional bergelar didasarkan atas kebutuhan pengembangan bidang kajian Bioetik baik di Indonesia maupun di dunia. “ Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang dibuktikan dengan pembentukan Komisi Bioetik Nasional (KBN) sebagai Keputusan Bersama Menristek, Menkes, dan Mentan pada Tahun 2004,” ungkapnya.
Lebih dalam Pak Romy begitu beliau biasa disapa menjelaskan bahwa Bioetik mengungkap hal-hal terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral, “Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya,” imbuhnya.
Fakultas Biologi Unsoed memandang hal tersebut di atas sebagai poin strategis untuk dikembangakan sebagai muatan pendidikan tinggi sehingga dimasukan sebagai mata kuliah Bioetik pada program studi S1 kurikulum 2008. Hal tersebut menjadikan Unsoed sebagai salah satu perguruan tinggi yang memelopori Bioetik menjadi salah satu mata ajar di pendidikan tinggi Indonesia.
Pada tahapan studi lanjut PS S2 Biologi Unsoed juga melakukan evaluasi kurikulum untuk menjadikan kajian Bioetik sebagai salah satu bidang peminatan. Hal tersebut menjadikan PS S2 Biologi Unsoed sebagai penyelenggara pendidikan magister bioetik pertama di Indonesia dan bahkan di Asia. “Kami melihat hal ini sebagai peluang dan tantangan untuk dikembangkan dalam pendidikan tinggi lanjut. Keberhasilan penyelenggaraan program ini sangat mendukung fungsi KBN dalam hal pengawasan terhadap penelitian serta aplikasinya yang berpotensi menimbulkan dilema etika,” tandas pak Romy.
Maju Terus Pantang Menyerah ! (S2 BIO/ES)
Sumber :http//:unsoed.ac.id
[unsoed.ac.id, 12/9/14] Fakultas Biologi terus menunjukkan eksistensinya. Kali ini program S2 Ilmu Biologi bersiap menjadi yang terdepan di Asia dalam menjadikan Bioetika menjadi salah satu bidang peminatan. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan kerjasama dengan Master in Bioethics and Global Public Health (MBGPH) American University of Sovereign Nations (AUSN) Amerika Serikat pada 11 September lalu. Kesepakatan ditandatangai oleh ketua program studi S2 Biologi Romanus Edy P, S.Si., M.Sc. Ph.D. dan Prof. Darryl Macer, Ph.D. Hon.D. mewakili pihak MBGPH AUSN. Turut hadir dalam acara yang dihelat di Fakultas Biologi ini jajaran pengelola dan staf dosen program S2 Ilmu Biologi. Melalui nota kerjasama ini kedua belah sepakat untuk mewujudkan kerjasama internasional bergelar dalam skema Gelar Ganda Reguler (Double Degree). Selain itu kerjasama sebagai wujud implementasi strategi pengembangan untuk mencapai tujuan pengembangan sesuai dengan isu strategis yang telah ditetapkan Unsoed.
Ditemui usai kegiatan Ketua Program Studi S2 Ilmu Biologi Romanus Edy P, Ph.D., mengemukakan bahwa Pemilihan Bioetik sebagai salah satu bidang peminatan di PS S2 Biologi Unsoed untuk kerjasama internasional bergelar didasarkan atas kebutuhan pengembangan bidang kajian Bioetik baik di Indonesia maupun di dunia. “ Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang dibuktikan dengan pembentukan Komisi Bioetik Nasional (KBN) sebagai Keputusan Bersama Menristek, Menkes, dan Mentan pada Tahun 2004,” ungkapnya.
Lebih dalam Pak Romy begitu beliau biasa disapa menjelaskan bahwa Bioetik mengungkap hal-hal terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral, “Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya,” imbuhnya.
Fakultas Biologi Unsoed memandang hal tersebut di atas sebagai poin strategis untuk dikembangakan sebagai muatan pendidikan tinggi sehingga dimasukan sebagai mata kuliah Bioetik pada program studi S1 kurikulum 2008. Hal tersebut menjadikan Unsoed sebagai salah satu perguruan tinggi yang memelopori Bioetik menjadi salah satu mata ajar di pendidikan tinggi Indonesia.
Pada tahapan studi lanjut PS S2 Biologi Unsoed juga melakukan evaluasi kurikulum untuk menjadikan kajian Bioetik sebagai salah satu bidang peminatan. Hal tersebut menjadikan PS S2 Biologi Unsoed sebagai penyelenggara pendidikan magister bioetik pertama di Indonesia dan bahkan di Asia. “Kami melihat hal ini sebagai peluang dan tantangan untuk dikembangkan dalam pendidikan tinggi lanjut. Keberhasilan penyelenggaraan program ini sangat mendukung fungsi KBN dalam hal pengawasan terhadap penelitian serta aplikasinya yang berpotensi menimbulkan dilema etika,” tandas pak Romy.
Maju Terus Pantang Menyerah ! (S2 BIO/ES)
Sumber :http//:unsoed.ac.id